Untag Surabaya

Mengenal BEM FEB Untag Surabaya Periode 2020-2021 Lebih Dekat

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)  Untag Surabaya  periode 2020-2021 telah terbentuk dan terpilih Presiden BEM Achmad Fauzi S dari Program Studi Akuntansi  bersama Wakilnya  Shinta Damayanti dari Program Studi Manajemen, dalam  Pemilu Raya (Pemira) selasa (11/12/19).

Presiden BEM FEB, Fauzi mengatakan bahwa organisasi sama halnya dengan organisma, misalnya manusia. Bagian terkecil dari manusia adalah sel, masing-masing sel akan tergabung membentuk organ kemudian dari masing-masing bagian bekerja sama sehingga menjadi manusia seutuhnya.

“kalau bicara tentang organisasi, aku lebih suka memaknainya dengan organisma, misalkan manusia. Bagian terkecil dari manusia adalah sel, masing-masing sel akan bergabung membentuk organ, dari masing-masing bagian itu bekerja bersama-sama sehingga menjadi manusia seutuhnya seperti kita semua ini, dalam kerjasama tersebut masing-masing komponen memiliki tugas yang berbeda dengan penuh keharmonisan, kalau mereka mendapat tugas yang sama tentunya namanya bukan kerja sama, namun mengerjakan pekerjaan bersama dan juga saya harap ketika kaki terluka mata akan ikut menangis begitu juga sebaliknya, ketika mata menangis tangan mampu mengusapnya,” ujar Fauzi.

Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMATANSI) tersebut juga menjelaskan bahwa ada perubahan nama kabinet untuk kepengurusan tahun ini, dari kabinet Kerja menjadi Kabinet Transformasi yang berarti sebagai sebuah perubahan.

“Dari kata transformasi sediri sebagai sebuah perubahan rupa, baik itu terdapat pada bagian bentuk,sifat,fungsi,dan sebagainya. Tetapi yang saya maksud disini sebenarnya Transformers (manusia robot) dengan harapan teman-teman bisa menjadi sosok transformers karena ke depan akan semakin banyak pekerjaan yang hilang karena teknologi, sebanyak lima juta pekerjaan akan hilang dalam kurun 2015-2020. Kalau kita tidak berubah semua akan musnah,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai model kepemimpinan yang akan diterapkan dalam kepengurusannya, mahasiswa semester 6 tersebut mengatakan bahwa memberikan perhatian dan komunikasi lebih baik, karena tidak ada perbedaan antara pengurus dan anggota, tetapi mereka patner didalam organisasi dan ketua hanya digunakan saat formalitas.

“jadi menurut saya sendiri, saya dengan pengurus sebenarnya tidak ada bedanya sih. Saya tidak pernah menekankan bahwasanya mereka adalah anggotaku, tetapi mereka adalah patnerku di organisasi, ketua hanya digunakan saat formalitas saja, dan yang pasti menciptakan peluang bagi orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Perhatianya adalah menunjukan kepedulian kepada orang lain sehingga membuat bawahan merasa diakui menjadi bagian dari organisasi, serta komunikasi artinya mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik dengan orang lain,” ujar Fauzi.

Akhir wawancara, Fauzi berpesan untuk BEM FEB periode 2020-2021 agar terus memberikan yang terbaik,kerja keras, kerja ikhlas agar hasil yang diharapkan tercapai. Karena jika hanya diam atau hanya bicara tidak akan merubah apa-apa, yang dibutuhkan adalah tindakan nyata, pergerakan untuk menciptakan perubahan.

Anggita